Jalur Perdagangan Kuno
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masyarakat kuno telah mengenal perdagangan dan pelayaran
sejak ribuan tahun yang silam, bahkan di sinyalir perdagangan dan pelayaran
sudah ada sejak manusia mulai mengembangkan peradabannya. System perdagangan
dan pelayaran yang di lakukan masyarakat kuno sangat berbeda dengan apa yang
kita lakukan sekarang ini. Untuk pertama kalinya, masyarakat kuno melakukan
perdagangan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari hari. Barter merupakan
sistem perdagangan kuno yang pertama kali di kembangkan masyarakat kuno di
dunia.
Perdagangan semakin berkembang ketika masyarakat kuno
mengenal mata uang. Pemenuhan kebutuhan sehari hari tidak lagi didapat dengan
cara barter, tetapi mulai dengan cara jual beli. Kebutuhan akan barang- barang yang tidak
dapat di produksi sendiri mendorong masyarakat kuno untuk melakukan perdagangan
dengan cara menukar (barter) atau membeli dari daerah lain yang mingkin
jaraknya sangat jauh dari tempat tinggal mereka.
Misalnya, bangsa eropa pada masa kejayaan yunani dan
romawi membutuhkan barang- barang mewah yang hanya didapat dari cina sebagai
penghasil sutra dan berang- barang porselen kebutuhan akan rempah- rempah harus
didatangkan dari Indonesia, permadani dari Persia, dan permata dari India.kondisi
ini lah yang membuat manusia untuk melakukan perdagangan dan pelayaran
ketempat- tempat penghasil barang yang mereka butuhkan walaupun jaraknya sangat
jauh dari tempat tinggalnya.
1.2
Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini agar kita
dapat mengetahui dapat menjelaskan sebagai berikut :
1.
Asal usul perdagangan
dan pelayaran pada masa kuno.
2.
Dibaginya dua jalur
perdagangan, darat (sutra) dan laut.
3.
Indinesia berperan peran
aktif dalam dunia perdagangan dan sebagai jalur lalu-lintas dunia
4.
Indonesia terkenal sebagai penghasil rempah- rempah
dunia.
BAB II
PERMASALAHAN
Dari
permasalahan yang akan dibahas adalah sabagai berikut:
2.1 Jelaskan apa itu jalur perdagangan darat
?
2.2 Jelaskan apa itu jalur perdagangan laut ?
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Jalur Perdagangan
Darat
Hubungan perdagangan antara
kawasan asia dan eropa sudah dilakukan sejak
500 SM . sepanjang jalur perdagangan darat itu, para saudagar (kalifah) cina, india,
dan arab melintas gurun yang tandus, pegunungan yang terjal, serta perbedaan
iklim yang mencolok. Namun rintangan
demi rintangan dapat di atasi oleh para saudagar (kalifah) hingga sampai di
penghujung asai barat yaitu kota
dagang antiokia dan tyrus. Jalur perdagangan darat pertama yang dilalui oleh
para saudagar dari kedua benua tersebut adalah yang terkenal dengan sebutan
jalan sutra.
Jalan
Sutra adalah jalur jalan terpanjang yang
membentang di antara dua benua, menghubungkan Tiongkok dan dunia barat, yang
zaman dulu di pakai sebagai rute
perdagangan melalui darat. Sejak lama,
Tiongkok dikenal sebagai penghasil kain sutra yang hasilnya diekspor ke barat,
terutama melalui jalan ini, makanya disebut “jalan sutra” (the silk road),
sepanjang jalan yang melalui banyak negara ini, terbentanglah peninggalan
budaya dan sejarah yang sangat bernilai untuk dinikmati, sambil
membayangkanbusinessman jaman dulu mengangkut sutra dan komoditi barang
dagangan lainnya melewati 7.000 mil jalan di jalur sutera ini menuju Eropa.
Jalan Sutra adalah yang jalur paling terkenal
sebagai rute perdagangan dari peradaban Tiongkok kuno. Perdagangan sutra tumbuh
di bawah Dinasti Han (202 SM - AD 220) pada abad pertama dan kedua Masehi.
Awalnya, sutra dihasilkan Tiongkok kuno untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri,
di dalam kekaisaran. Setelah produksi menjadi banyak, mereka mulai menjualnya
ke arah Barat, mengangkutnya menggunakan kereta kuda dan unta saat melewati
gurun. Dalam perjalanan, mereka sering diserang oleh suku-suku kecil di Asia
Tengah yang ingin merampas komoditi berharga yang dibawa pedagang. Akibatnya,
Dinasti Han memperluas pertahanan militernya lebih jauh ke Asia Tengah 135-90
SM dalam rangka untuk melindungi para pedagang.
Pemerintah Han mengirim Jenderal Zhangqian
(Chan Ch'ien) sebagai seorang utusan untuk membangun hubungan yang baik dengan
suku-suku ini, kemudian muncul ide untuk memperluas perdagangan sutra,
memasukkan suku-suku kecil ini sebagai bagian didalamnya, membentuk aliansi
dengan mereka. Karena ide ini, Jalan Sutra lahir. Rute tumbuh dengan munculnya
Kekaisaran Romawi karena pada awalnya memberikan sutra Tiongkok pada
pemerintahan Asia-Romawi sebagai hadiah.
Rute 7.000 mil yang membentang Tiongkok, Asia Tengah, India Utara, dan
Kekaisaran Parthia
dan Romawi. Ia menghubungkan Lembah Sungai Kuning dengan Laut Tengah dan
melewati tempat-tempat di Tiongkok seperti kota Gansu dan Sinkiang dan saat ini negara Iran, Irak dan Suriah. Penduduk India
barat laut yang tinggal di dekat Sungai Gangga memainkan peran penting sebagai
perantara dalam perdagangan sutra Tiongkok-Mediterania karena pada awal abad
ketiga Masehi, mereka mengerti bahwa sutra adalah produk yang menguntungkan
dari KekaisaranTiongkok. Hubungan perdagangan antara Tiongkok dan India
tumbuh lebih kuat dengan peningkatan ekspansi Han ke Asia Tengah. Tiongkok juga
melakukan perdagangan sutra mereka dengan orang-orang India seperti batu mulia dan logam seperti batu
giok, emas, dan perak, dan India
juga menjual sutra kepada kekaisaran Roma. Sutra adalah barang impor yang
sangat bernilai dan mahal harganya untuk Kekaisaran Romawi sejak perdagangan di
India
dan Asia Tengah yang sangat
dikendalikan oleh Kekaisaran Parthia.
Saudagar-
saudagar atau para pedagang dari asia pada
masa itu sangat senang berdagang dengan
bangsa romawi. Para bangsawan romawi yang hidup bergelimang kemewahan sangat
menyukai barang- barang mewah dari luar negeri, seperti permadani dari Persia, surtadan porselen dari cina, permata
dari india.
Pembayarannya dilakukan dengan emas dari romawi.
3.2
Jalur Perdaganga Laut
Sejak awal abad masehi,
hubungan perdagangan melalui jalan laut
telah dilakukan oleh bangsa- bangsa di asia timur, asia barat, asia tenggara , serta bangsa eropa. Jalan sutra
berangsur- angsur mulai ditinggalkan oleh saudagar- saudagar cina, arab, india,
dan eropa.
Factor- factor ditinggalkannya
jalur darat :
1.
teknologi kapal layar
sudah ditemukan , yang bisa menampung
600 – 700 orang.
2. resiko keamanannya lebih aman dan terjaga.
3. telah ditemukannya ilmu perbintangan
(astronomi).
4. tersebarnya agama Buddha.
Pengetahuan
akan pergantian arah mata angin sangat bermanfaat bagi para pelaut yang ingin
mengarungi lautan lepas. Perdagangan laut ini menjadi semakin ramai setelah di
temukannya angina musim oleh hipalos, yaitu angina musim barat yang berhembus
pada bulan desember sampai februari, dan angin musim timur yang berhembus pada
bulan September sampai bulan November.
Barang dagangan yang
diperjual belikan oleh para pedagang Indonesia di pelabuhan selat
malaka, yaitu kapur barus, kemenyan, kayu cendana, rempah- rempah (pala dan
cengkih), bulu burung, dan gading. Sebelum abad ke- 16 M, barang- barang
tersebut bisa sampai di eropa terutama cengkih dan pala dengan menempuh jalan
yang bertahap dan memakan waktu yang lebihlama. Rempah- rempah tersebut
diangkut dari selat malaka ke hitu dan banda, yang kemudian diangkut ke
pelabuhan- pelabuhan yang ada di bagian barat Indonesia, seperti pelabuhan
pesisir jawa, pantai timur Sumatra, dan selat malaka. Dari malaka, rempah-
rempah tersebut dibawa pedsgang Gujarat, arab, cina, bahkan pedagang Indonesia
sendiri ke kota transit perdagangan di india, seperti koya cambay, Gujarat, calicut
atau kalkuta.
Dari india, rempah- rempah tersebut di bawa oleh
pedagang- pedagang Gujarat, dan arab terus ke
barat terus melintasi laut arab. Dari laut arab jalur bercabang dua. Jalur pertama, menujuke teluk muskat, (oman) melalui selat hormuz, dan teluk Persia, basra,
baru kemudian sampai di pusat-pusat perdagangan di laut tengan. Jalur kedua, melalui teluk aden, laut merah, dan sampai ke kota
suez. Dari suez, perjalanan dilanjutkan melalui darat menuju pusat perdagangan di iskandariah
(Alexandria) dan Tunisia. Dari kedua kota dagang inilah
rempah-rempah di bawa ke konstantinopel. Kemudian dari konstantinopel,
rempah-rempah di angkut oleh pedagang portugis dan spanyol
ke eropa. Dari pedagang portugis dan spanyol, rempah-rempah
bisa dinikmati
oleh orang orang eropa. Jauhnya jarak antara asia dan eropa, serta banyaknya pedagang yang terlibat
serta panyalurannya yang dilakukan secara berantai telah manyebabkan harga
rempah-rempah menjadi sangat mahal di eropa.
Menyadari akan
pentingnya jalur perdagangan tersebut, orang- orang eropa terutama portugis
pada sekitar abad ke-16 berusaha menguasai jalan itu dengan melakukan
penjelajahan- penjelajahan. Alfonso d’
Albuquerque sampai di indo nesia tepat nya di goa (1507) dan malaka (1511).
Selanjutnya, pembukaan jalan antara eropa dan malaka terjadi pada tahun 1521 Bsebastian del cano. Del cano adalah salah seorang anak buah
kapal dari ekspedisi yang dilakukan oleh Ferdinand
magelland pada tahun 1519. pada masa perkembangan dan kejayaa islam pada
abad 7 M sampai 15 M, para pedagang arab banyak belajar dari pedagang cina
mengenai penggunaan kompas dan astrolabe yang di gunakan sebagai alat navigasi dalam
mengarungi lautan lepas. Kota – kota pelabuhan yang ramai dikunjungi para
pedagang islam adalah oman, basra (teluk Persia) cambay, dan kalcuta di india,
samudra pasai di ujung Sumatra, banten dengan pelabuhan sunda kelapanya, demak
dan tuban, makasar, dan lain-lain. Kota- kota pelabuhan tersebut
tidak hanya berfungsi sebagai pusat perdagangan juga sebagai pusat penyebaran
islam.
BAB IV
KESIMPULAN
Dapat kita simpulkan dari
penjelasan diatas. Masyarakat kuno telah mengenal perdagangan dan pelayaran sejak
ribuan tahun yang silam, bahkan di sinyalir perdagangan dan pelayaran sudah ada
sejak manusia mulai mengembangkan peradabannya. System perdagangan dan
pelayaran yang di lakukan masyarakat kuno sangat berbeda dengan apa yang kita
lakukan sekarang ini. Untuk pertama kalinya, masyarakat kuno melakukan
perdagangan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari hari. Barter
merupakan sistem perdagangan kuno yang pertama kali di kembangkan masyarakat
kuno di dunia.
Jalur perdagangan darat pertama yang dilalui oleh para
saudagar dari kedua benua tersebut adalah yang terkenal dengan sebutan jalan
sutra.Jalan Sutra adalah jalur jalan
terpanjang yang membentang di antara dua benua, menghubungkan Tiongkok
dan dunia barat, yang zaman dulu di
pakai sebagai rute perdagangan
melalui darat. Sejak lama, Tiongkok dikenal sebagai penghasil kain sutra
yang hasilnya diekspor ke barat, terutama melalui jalan ini, makanya disebut
“jalan sutra” (the silk road),
Sejak awal abad masehi, hubungan perdagangan
melalui jalan laut telah dilakukan oleh
bangsa- bangsa di asia timur, asia barat, asia
tenggara , serta bangsa eropa. Jalan sutra berangsur- angsur mulai ditinggalkan
oleh saudagar- saudagar cina, arab, india, dan eropa.
Factor- factor
ditinggalkannya jalur darat :
1.
teknologi kapal layar
sudah ditemukan , yang bisa menampung
600 – 700 orang.
2. resiko keamanannya lebih aman dan terjaga.
3. telah ditemukannya ilmu perbintangan
(astronomi).
4. tersebarnya agama Buddha.
Indonesia
sebagai penghasil rempah- rempah membuat para pedagang luar baik dari asia dan
terutama eropa datang keindonesia untuk berdagang dan mengambil rempah- rempah
langung dari sumbernya, sehingga Indonesia menjadi ramai serta
menjadi pusat perdagangan dunia.
DAFTAR
PUSTAKA
Bellwood,
peter. 1988. Jalur Perdagangan Darat dan
Laut. Jakarta:
Gramedia Pustaka.
Poesponegoro, M.D. dkk. 1991. perdagangan
dan pelayaran pada masa kuno. Jakarta:
Balai Pustaka.
[Online]. Terdapat di. http://www.wikipedia.com/2009/11/11/perdagangan
asia kuno/ [05-04-11]
http://kreasimasadepan441.blogspot.co.id/2017/12/kevinmarcus-juara-ciptakan-rekor-super.html
ReplyDeletehttp://kreasimasadepan441.blogspot.co.id/2017/12/susi-ikut-pusing-pikirkan-posisi.html
http://kreasimasadepan441.blogspot.co.id/2017/12/berkat-pltd-pulau-terdepan-selat-nasik.html
Tunggu Apa Lagi Guyss..
Let's Join With Us At vipkiukiu .net ^^
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
- BBM : D8809B07 / 2B8EC0D2
- WHATSAPP : +62813-2938-6562
- LINE : DOMINO1945.COM